Daaz Bara Lestari (DAAZ) Siap IPO: Targetkan Dana Rp270 M

PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ) sedang bersiap untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui proses Initial Public Offering (IPO) pada November 2024. Perusahaan yang bergerak di sektor perdagangan besar logam dan bijih logam ini berencana untuk menawarkan saham sebanyak 300 juta lembar, yang akan mewakili sekitar 15,02% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh. Harga penawaran untuk IPO ini diperkirakan berada di kisaran Rp835 hingga Rp900 per lembar saham, dengan target penggalangan dana mencapai Rp270 miliar.

IPO DAAZ diharapkan dapat memberikan suntikan modal yang signifikan bagi perusahaan untuk terus mengembangkan usahanya di sektor nikel dan logistik, yang terus menjadi industri yang menjanjikan di Indonesia.

Daaz Bara Lestari (DAAZ) siap IPO

Rincian Jadwal IPO DAAZ:

  • Masa Book Building: 11-18 Oktober 2024
  • Masa Penawaran Umum: 1-7 November 2024
  • Pencatatan Saham di BEI: 11 November 2024

Proses IPO ini akan dibantu oleh PT Henan Putihrai Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek sekaligus penjamin emisi efek, memastikan bahwa saham-saham DAAZ akan siap untuk diperdagangkan secara publik pada akhir tahun 2024.

Penggunaan Dana Hasil IPO

Perusahaan sudah memiliki rencana yang jelas terkait penggunaan dana hasil IPO ini. Dana tersebut akan dialokasikan untuk memperkuat modal kerja dan operasional perusahaan, terutama dalam mendukung pengembangan sektor nikel dan jasa logistik. Secara rinci, dana hasil IPO akan digunakan sebagai berikut:

  1. Pembelian Bijih Nikel: Sebesar 33,34% dari dana IPO akan digunakan untuk membeli bijih nikel yang menjadi komoditas utama perusahaan. Nikel, yang merupakan salah satu elemen penting dalam industri baterai kendaraan listrik dan penyimpanan energi, memiliki prospek pertumbuhan yang sangat menjanjikan di pasar global.
  2. Modal Kerja untuk Anak Perusahaan: Sisanya, yaitu 66,66% dari dana IPO, akan dipinjamkan kepada anak perusahaan untuk digunakan sebagai modal kerja, termasuk pengembangan sektor logistik, yang juga berperan penting dalam mendukung efisiensi operasional perusahaan.

Kinerja Keuangan yang Positif

Kinerja keuangan DAAZ selama tahun 2024 mencatatkan hasil yang sangat baik. Hingga April 2024, perusahaan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp43,71 miliar dari total pendapatan sebesar Rp84,94 miliar. Kinerja ini mengindikasikan pertumbuhan yang signifikan, terutama di tengah kondisi pasar yang kompetitif dan tantangan yang dihadapi oleh sektor pertambangan nikel.

Performa ini dinilai cukup menjanjikan, mengingat permintaan global terhadap nikel terus meningkat, terutama seiring dengan berkembangnya industri kendaraan listrik (EV) yang sangat bergantung pada baterai berbasis nikel. Selain itu, pertumbuhan penggunaan energi terbarukan juga diprediksi akan mendorong lonjakan permintaan terhadap komoditas nikel di masa mendatang.

Hilirisasi Nikel: Peluang Besar bagi DAAZ

Pemerintah Indonesia dalam beberapa tahun terakhir telah memperkenalkan berbagai kebijakan untuk mendorong hilirisasi industri nikel. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah produk nikel di dalam negeri, alih-alih hanya mengekspor bahan mentah. Hilirisasi ini termasuk pembangunan smelter, yang memungkinkan produksi nikel berkualitas tinggi yang siap digunakan untuk kebutuhan industri global, terutama dalam produksi baterai EV.

Daaz Bara Lestari, dengan pengalaman dan jaringannya di sektor pertambangan nikel, berada di posisi yang sangat baik untuk memanfaatkan peluang ini. Dengan strategi ekspansi yang berfokus pada peningkatan kapasitas produksi dan efisiensi logistik, perusahaan berpotensi menjadi salah satu pemain utama dalam industri nikel Indonesia.

Kesimpulan

Dengan IPO yang akan segera digelar pada November 2024, PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ) berada di jalur yang tepat untuk memanfaatkan peluang besar di sektor nikel dan logistik. Dana yang diperoleh dari IPO ini akan digunakan untuk memperkuat operasional perusahaan, terutama dalam meningkatkan kapasitas produksi nikel dan pengembangan sektor logistik.

Dengan prospek pertumbuhan industri nikel yang sangat positif, serta dukungan dari kebijakan hilirisasi yang dilakukan oleh pemerintah, saham DAAZ diharapkan dapat memberikan hasil yang menguntungkan bagi para investor. Perusahaan memiliki posisi strategis di tengah meningkatnya permintaan global terhadap nikel, terutama dari sektor energi terbarukan dan kendaraan listrik, yang akan menjadi pendorong utama pertumbuhan di masa depan.

Scroll to Top